Pemilu presiden 2009 diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto. Pemilu ini berlangsung satu putaran dan presiden - wakil presiden periode 2009-2014 dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Dengan demikian, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden Indonesia selama 2 periode (2004-2014).
Pemilu presiden 2014 merupakan pilpres yang sangat sengit, seperti yang sudah saya tulis. Pilpres dilaksanakan tanggal 9 Juli 2014, di tengah-tengah Ramadhan. Saya belum lama pulang sebelum tanggal itu, sehingga saya agak malas untuk pulang kembali cuma untuk mencoblos. Saya memutuskan untuk pindah tempat memilih, atau pindah DPT (Daftar Pemilih Tetap). Info yang beredar, kita bisa langsung mengurus ke kelurahan tempat kita tinggal dengan membawa fotokopi KTP. Ada juga dengan cara meminta form A5 ke KPUD setempat.
Tanggal 28 Juni 2014, saya pergi ke kelurahan Caturtunggal yang lokasinya ada di belakang Yogyakarta Plaza Hotel. Petugas KPPS punya ruangan sendiri, ternyata untuk mengurus perpindahan DPT harus mengurus form A5 ke KPUD Sleman, yang lokasinya berada di kompleks PEMDA Sleman.
Pertama kali yang harus dilakukan di KPUD adalah mengisi formulir. Sediakan juga fotokopi KTP. Setelah itu, saya antri untuk memasukkan formulir dan KTP tersebut. Saya antri lagi untuk menunggu dipanggil saat form A5-nya jadi. Sumpah, ini antrinya lama banget. Itungannya jam. Ternyata animo para perantau untuk mencoblos tinggi juga.
Oh. Saya dipanggil. Petugas KPUD yang memberikan form A5 saya menjelaskan bahwa kelurahan tempat saya berdomisili (Caturtunggal) sudah penuh semua TPS-nya, sehingga saya harus mencoblos di kelurahan tetangga yaitu Condongcatur. Nah, untuk lokasi pastinya, saya harus ke kelurahannya langsung. Saya putuskan untuk ke kelurahan Condongcatur esok harinya.
Kantor Kelurahan Condongcatur berlokasi di dekat beringin timur jalan sebelum Terminal Condongcatur. Karena saya dari arah Jalan Gejayan, saya harus menyeberang ke kanan. Kantornya tidak begitu ramai, tapi ternyata ada juga yang mengurus perpindahan DPT seperti saya. Saat tiba giliran saya, saya duduk, ditanyai sedikit, dan akhirnya memilih lokasi TPS. TPS yang dipilihkan sebisa mungkin paling dekat dengan domisili. Pada akhirnya, saya mencoblos di TPS 77 Pringwulung.
Tanggal 9 Juli 2014, saya berangkat sekitar pukul 09.00, karena saya belum tahu benar lokasi TPS 77 ini. Sebenarnya, saat di kelurahan Condongcatur bapak petugasnya sudah bilang soal Jembatan, tapi karena bayangan saya Pringwulung itu di Kampung Kuliner Pringwulung, akhirnya saya (ditemani Intan, teman kos saya) berkeliling di daerah Selokan Mataram itu. Setelah kesana kemari, ternyata TPS 77 itu lokasinya tepat di timur Jembatan Gajahwong, yaitu di sebuah balai pertemuan. Hadeuh, saya sudah lewat tempat ini sebelumnya -_- malah bablas.
TPS 77 sudah sepi, tinggal beberapa orang duduk-duduk di depan balai pertemuan, tapi petugas di dalam masih siaga. Saya menyerahkan form lalu masuk ke bilik suara. Saat itu saya masih bingung harus mencoblos siapa. Setelah berpikir sebentar, saya memutuskan untuk mencoblos nomor * (sensor). Masukkan surat suara yang sudah dilipat ke kotak suara, celupkan jari ke tinta pemilu. Selesai.
Oh iya, di TPS asli saya (TPS 4 Sidoharjo, Pacitan) Prabowo menang. Sementara itu di TPS saya mencoblos (TPS 77 Condongcatur, Sleman) Jokowi yang menang. Yah, siapapun presidennya nanti, semoga Indonesia jadi jauh lebih baik.
Pertama kali yang harus dilakukan di KPUD adalah mengisi formulir. Sediakan juga fotokopi KTP. Setelah itu, saya antri untuk memasukkan formulir dan KTP tersebut. Saya antri lagi untuk menunggu dipanggil saat form A5-nya jadi. Sumpah, ini antrinya lama banget. Itungannya jam. Ternyata animo para perantau untuk mencoblos tinggi juga.
Oh. Saya dipanggil. Petugas KPUD yang memberikan form A5 saya menjelaskan bahwa kelurahan tempat saya berdomisili (Caturtunggal) sudah penuh semua TPS-nya, sehingga saya harus mencoblos di kelurahan tetangga yaitu Condongcatur. Nah, untuk lokasi pastinya, saya harus ke kelurahannya langsung. Saya putuskan untuk ke kelurahan Condongcatur esok harinya.
Kantor Kelurahan Condongcatur berlokasi di dekat beringin timur jalan sebelum Terminal Condongcatur. Karena saya dari arah Jalan Gejayan, saya harus menyeberang ke kanan. Kantornya tidak begitu ramai, tapi ternyata ada juga yang mengurus perpindahan DPT seperti saya. Saat tiba giliran saya, saya duduk, ditanyai sedikit, dan akhirnya memilih lokasi TPS. TPS yang dipilihkan sebisa mungkin paling dekat dengan domisili. Pada akhirnya, saya mencoblos di TPS 77 Pringwulung.
![]() |
Tampilan Form A5 yang harus saya bawa saat mencoblos |
Tanggal 9 Juli 2014, saya berangkat sekitar pukul 09.00, karena saya belum tahu benar lokasi TPS 77 ini. Sebenarnya, saat di kelurahan Condongcatur bapak petugasnya sudah bilang soal Jembatan, tapi karena bayangan saya Pringwulung itu di Kampung Kuliner Pringwulung, akhirnya saya (ditemani Intan, teman kos saya) berkeliling di daerah Selokan Mataram itu. Setelah kesana kemari, ternyata TPS 77 itu lokasinya tepat di timur Jembatan Gajahwong, yaitu di sebuah balai pertemuan. Hadeuh, saya sudah lewat tempat ini sebelumnya -_- malah bablas.
TPS 77 sudah sepi, tinggal beberapa orang duduk-duduk di depan balai pertemuan, tapi petugas di dalam masih siaga. Saya menyerahkan form lalu masuk ke bilik suara. Saat itu saya masih bingung harus mencoblos siapa. Setelah berpikir sebentar, saya memutuskan untuk mencoblos nomor * (sensor). Masukkan surat suara yang sudah dilipat ke kotak suara, celupkan jari ke tinta pemilu. Selesai.
Oh iya, di TPS asli saya (TPS 4 Sidoharjo, Pacitan) Prabowo menang. Sementara itu di TPS saya mencoblos (TPS 77 Condongcatur, Sleman) Jokowi yang menang. Yah, siapapun presidennya nanti, semoga Indonesia jadi jauh lebih baik.