Kamis, 17 Juli 2014

Menikmati Buka Puasa di Masjid Kampus UGM

Ramadhan ini saya menyempatkan diri untuk menikmati suasana Jogja di tahun terakhir saya kuliah (huhuhu). Rencana-rencana untuk menjadi laskar PPT (Para Pencari Takjil) bermunculan. Sebenarnya, setiap Ramadhan saya pasti sempat berada di Jogja, tapi dulu-dulu saya tidak menikmati karena kebelet pulang :)

Ngomong-ngomong, puasa di kosan jadi istimewa karena ada si IS yang juga ada di sini. Kami sedang berjuang melawan sweetie-sweetie yang menghujam ke ulu hati. Tahun terakhir coy, apalagi selain yang satu itu tuuuh ^^. Eniwei, karena ada temannya, saya jadi nggak kesepian dan nggak kebelet pulang. Cari buka bareng, masak sahur bareng, uwaw banget. Sempet juga dorong motor jam 3 pagi gara-gara Onda ban belakangnya bocor T^T.

Terus, bagaimana dengan rencana laskar PPT-nya? Tak mudah menjalankannya, karena beberapa pertimbangan.
1. Kita datang jam berapa?
2. Ikut kajian sebelum buka nggak?
3. Sampai sholat tarawih nggak?
4. Penuh banget nggak?
5. Dst, dsb.

Kemudian, tepat pada tanggal 15 Ramadhan 1435H alias tanggal 13 Juli 2014 saya dan IS
 benar-benar menjalankan misi pertama laskar PPT. Targetnya adalah Masjid Kampus UGM yang setiap tahunnya mengadakan Ramadhan Di Kampus (RDK) dan memberikan 1000 porsi buka gratis. Kami berangkat sekitar pukul 5 sore. Kajian buka puasanya belum selesai. Kami ikut duduk dan mendengarkan meskipun sedikit clueless dan hearless. Ada ibu-ibu yang baru datang juga dan duduk di sebelah saya. Tidak lama kemudian putranya datang, ngasih kupon ke ibunya. Tulisannya KUPON BUKA BERSAMA. Saya dan IS berpandangan. Oh, ternyata harus ngambil kupon?
"Dek, itu ambilnya di mana ya?"
"Di depan situ tadi."
Jadilah kami bangkit, mencari dimana kupon itu dibagikan. Memang, kami tadi masuk ke masjid lewat pintu sebelah utara (anggap saja begitu) dan ternyata kuponnya dibagikan di pintu masuk sebelah timur. Kupon dibagikan oleh akhi dan ukhti panitia. Tentu saja kami mengambil dari ukhtinya :). Setelah mendapat kupon, kami kembali duduk dan mendengarkan pengajian sampai selesai.

Pengajian selesai, para jamaah berbondong-bondong keluar dari masjid. Pasti mereka mau ambil buka ^^. Kami mengikuti langkah para jamaah itu. Panitia membagikan teh hangat dan nasi bungkus. Cukup berdesakan, tapi bisalah ditahan. Saya mengambil teh, IS mengambil nasi. Kami duduk di teras, menunggu adzan Maghrib. Orang-orang juga mengambil tempat masing-masing, ada yang di teras, bahkan di halaman masjid sambil menggelar tikar bagaikan piknik. IS berkali-kali bilang, "Wah, cool. Daebak". Memang pemandangan yang mengesankan sih.

Adzan Maghrib berkumandang. Kami menyeruput teh hangat. Alhamdulillah. Kami membuka bungkusan nasi. Lauk ayam, ada sayur brokolinya. Saya sempat ragu langsung makan atau sholat dulu, namun ternyata semua orang di sekitar kami langsung makan. Kami mengikuti. Setelah habis, semua mulai beranjak untuk sholat Maghrib berjamaah. Seperti biasa jamaah putri sholat di lantai 2. Kami sepakat untuk sekalian sholat tarawih di sana, jadi setelah sholat Maghrib kami tidak pergi dan menunggu waktu Isya.

Adzan Isya. Imamnya terlihat seperti syekh dari timur tengah. Sholatnya benar-benar berbeda dengan tarawih di deket kosan ataupun di mushola deket rumah ^^. Setelah pulang ke kos, dari salah satu facebook teman saya baru tahu kalau imamnya itu syekh dari Palestina. Sayang saya tidak sempat mengikuti pengajian setelah tarawihnya. Ceramahnya pakai penerjemah.

Tahun ini adalah tahun terakhir saya di Jogja, insyaAlloh setelah beberapa bulan lagi statusnya bukan lagi mahasiswa. Semoga dimudahkan ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar