Selasa, 12 Agustus 2014

Indonesian Cover Lyrics : TVXQ (Tohoshinki) - In Our Time

Indonesian Cover Lyrics adalah terjemahan lirik dalam bahasa Indonesia yang telah disesuaikan dengan lagu aslinya sehingga bisa dinyanyikan sesuai dengan musik dari lagu tersebut. 


Lirik Indonesia :

Bila diriku tersenyum padamu, kau pasti akan ikut tersenyum
Bila dirimu selalu tersenyum, seseorang akan ikut tersenyum
lalalala lalalala
lalalala lalalalala

Bila diriku sedang menangis, kau pasti akan melindungiku
Bila kau melindungi sepenuhnya, seseorang akan melindungimu
lalalala lalalala
lalalala lalalalala

lalalala lalalala
lalalala lalalalala

Mari kumpulkan airmata di dunia, menyebarkannya di setiap jalan
Suatu hari di kaki seseorang, akan ada bunga yang mekar
Bunga indah yang kita rangkai bersama, dipenuhi dengan kebahagiaan
Kita semua bisa menjadi satu, sekarang percayalah itu
lalalala lalalala
lalalala lalalalala
lalalala lalalala
lalalala lalalalala

Apa yang aku percaya selalu, pasti juga akan kau percaya
Apa yang kamu percaya selalu, akan dipercaya oleh yang lain
lalalala lalalala
lalalala lalalalala
lalalala lalalala
lalalala lalalalala

Mari tangkap semua senyum di dunia, menerbangkannya jauh ke angkasa
Suatu hari, di sebuah jalanan, akan ada bulu yang jatuh
Bulu-bulu kecil terkumpul bersama, menciptakan sayap-sayap yang kuat
Mampu merengkuh tangan kita semua, aku percaya akan itu

Terkadang kita lupa, kita tidak pernah sendiri dalam menghadapi kesedihan
Pasti 'kan ada orang di dekat kita yang selalu membantu dan mengulurkan tangannya kepada kita

Mari kumpulkan airmata di dunia, menyebarkannya di setiap jalan
Suatu hari di kaki seseorang, akan ada bunga yang mekar
Bunga indah yang kita rangkai bersama, dipenuhi dengan kebahagiaan
Kita semua bisa menjadi satu, sekarang percayalah itu

Sekali lagi percayalah

lalalala lalalala
lalalala lalalala


Original Lyrics and Translation







Kamis, 31 Juli 2014

Pindah DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilpres 2014

Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden langsung pertama pada tahun 2004. Waktu itu, calonnya adalah Hamzah Haz-Agum Gumelar, Amien Rais-Siswono Yudohusodo, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Wiranto-Salahuddin Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Pemilu berlangsung dua putaran, putaran kedua diikuti pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Presiden dan wakil Presiden terpilih periode 2004-2009 adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Pemilu presiden 2009 diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu  Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto. Pemilu ini berlangsung satu putaran dan presiden - wakil presiden periode 2009-2014 dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Dengan demikian, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden Indonesia selama 2 periode (2004-2014).

Pemilu presiden 2014 merupakan pilpres yang sangat sengit, seperti yang sudah saya tulis. Pilpres dilaksanakan tanggal 9 Juli 2014, di tengah-tengah Ramadhan. Saya belum lama pulang sebelum tanggal itu, sehingga saya agak malas untuk pulang kembali cuma untuk mencoblos. Saya memutuskan untuk pindah tempat memilih, atau pindah DPT (Daftar Pemilih Tetap). Info yang beredar, kita bisa langsung mengurus ke kelurahan tempat kita tinggal dengan membawa fotokopi KTP. Ada juga dengan cara meminta form A5 ke KPUD setempat.

Tanggal 28 Juni 2014, saya pergi ke kelurahan Caturtunggal yang lokasinya ada di belakang Yogyakarta Plaza Hotel. Petugas KPPS punya ruangan sendiri, ternyata untuk mengurus perpindahan DPT harus mengurus form A5 ke KPUD Sleman, yang lokasinya berada di kompleks PEMDA Sleman.

Pertama kali yang harus dilakukan di KPUD adalah mengisi formulir. Sediakan juga fotokopi KTP. Setelah itu, saya antri untuk memasukkan formulir dan KTP tersebut. Saya antri lagi untuk menunggu dipanggil saat form A5-nya jadi. Sumpah, ini antrinya lama banget. Itungannya jam. Ternyata animo para perantau untuk mencoblos tinggi juga.

Oh. Saya dipanggil. Petugas KPUD yang memberikan form A5 saya menjelaskan bahwa kelurahan tempat saya berdomisili (Caturtunggal) sudah penuh semua TPS-nya, sehingga saya harus mencoblos di kelurahan tetangga yaitu Condongcatur. Nah, untuk lokasi pastinya, saya harus ke kelurahannya langsung. Saya putuskan untuk ke kelurahan Condongcatur esok harinya.

Kantor Kelurahan Condongcatur berlokasi di dekat beringin timur jalan sebelum Terminal Condongcatur. Karena saya dari arah Jalan Gejayan, saya harus menyeberang ke kanan. Kantornya tidak begitu ramai, tapi ternyata ada juga yang mengurus perpindahan DPT seperti saya. Saat tiba giliran saya, saya duduk, ditanyai sedikit, dan akhirnya memilih lokasi TPS. TPS yang dipilihkan sebisa mungkin paling dekat dengan domisili. Pada akhirnya, saya mencoblos di TPS 77 Pringwulung.

Tampilan Form A5 yang harus saya bawa saat mencoblos

Tanggal 9 Juli 2014, saya berangkat sekitar pukul 09.00, karena saya belum tahu benar lokasi TPS 77 ini. Sebenarnya, saat di kelurahan Condongcatur bapak petugasnya sudah bilang soal Jembatan, tapi karena bayangan saya Pringwulung itu di Kampung Kuliner Pringwulung, akhirnya saya (ditemani Intan, teman kos saya) berkeliling di daerah Selokan Mataram itu. Setelah kesana kemari, ternyata TPS 77 itu lokasinya tepat di timur Jembatan Gajahwong, yaitu di sebuah balai pertemuan. Hadeuh, saya sudah lewat tempat ini sebelumnya -_- malah bablas.

TPS 77 sudah sepi, tinggal beberapa orang duduk-duduk di depan balai pertemuan, tapi petugas di dalam masih siaga. Saya menyerahkan form lalu masuk ke bilik suara. Saat itu saya masih bingung harus mencoblos siapa. Setelah berpikir sebentar, saya memutuskan untuk mencoblos nomor * (sensor). Masukkan surat suara yang sudah dilipat ke kotak suara, celupkan jari ke tinta pemilu. Selesai.

Oh iya, di TPS asli saya (TPS 4 Sidoharjo, Pacitan) Prabowo menang. Sementara itu di TPS saya mencoblos (TPS 77 Condongcatur, Sleman) Jokowi yang menang. Yah, siapapun presidennya nanti, semoga Indonesia jadi jauh lebih baik.

Jumat, 18 Juli 2014

Abu-abu

Merasa hidup berwarna-warni
Merasa hidup tidak sepi
Tapi tahukah kamu?
Warna-warni di hidupmu, saling menumpuk
Hitam bercampur putih
Merah bercampur hijau bercampur putih
Kuning bercampur ungu muda bercampur putih
Jingga bercampur biru bercampur putih
Pada akhirnya, mereka menjadi abu-abu
Satu warna saja di situ
Membosankan bukan?

Putih sering menyimbolkan kebenaran, kebaikan
Tetapi dengannya, bila kau salah mencampur warna
Semuanya hanya akan abu-abu
Gunakan dia dengan tepat
Sehingga tercipta warna-warna yang muda
Warna-warna yang lembut

Memang tidak semudah itu
Memang belajar itu perlu
Manusia membutuhkan nyala lampu
Untuk membedakan warna saat mencoba mencampurnya
Manusia menginginkan gelas takar
Untuk menentukan setiap ukurannya


Kamis, 17 Juli 2014

Menikmati Buka Puasa di Masjid Kampus UGM

Ramadhan ini saya menyempatkan diri untuk menikmati suasana Jogja di tahun terakhir saya kuliah (huhuhu). Rencana-rencana untuk menjadi laskar PPT (Para Pencari Takjil) bermunculan. Sebenarnya, setiap Ramadhan saya pasti sempat berada di Jogja, tapi dulu-dulu saya tidak menikmati karena kebelet pulang :)

Ngomong-ngomong, puasa di kosan jadi istimewa karena ada si IS yang juga ada di sini. Kami sedang berjuang melawan sweetie-sweetie yang menghujam ke ulu hati. Tahun terakhir coy, apalagi selain yang satu itu tuuuh ^^. Eniwei, karena ada temannya, saya jadi nggak kesepian dan nggak kebelet pulang. Cari buka bareng, masak sahur bareng, uwaw banget. Sempet juga dorong motor jam 3 pagi gara-gara Onda ban belakangnya bocor T^T.

Terus, bagaimana dengan rencana laskar PPT-nya? Tak mudah menjalankannya, karena beberapa pertimbangan.
1. Kita datang jam berapa?
2. Ikut kajian sebelum buka nggak?
3. Sampai sholat tarawih nggak?
4. Penuh banget nggak?
5. Dst, dsb.

Kemudian, tepat pada tanggal 15 Ramadhan 1435H alias tanggal 13 Juli 2014 saya dan IS
 benar-benar menjalankan misi pertama laskar PPT. Targetnya adalah Masjid Kampus UGM yang setiap tahunnya mengadakan Ramadhan Di Kampus (RDK) dan memberikan 1000 porsi buka gratis. Kami berangkat sekitar pukul 5 sore. Kajian buka puasanya belum selesai. Kami ikut duduk dan mendengarkan meskipun sedikit clueless dan hearless. Ada ibu-ibu yang baru datang juga dan duduk di sebelah saya. Tidak lama kemudian putranya datang, ngasih kupon ke ibunya. Tulisannya KUPON BUKA BERSAMA. Saya dan IS berpandangan. Oh, ternyata harus ngambil kupon?
"Dek, itu ambilnya di mana ya?"
"Di depan situ tadi."
Jadilah kami bangkit, mencari dimana kupon itu dibagikan. Memang, kami tadi masuk ke masjid lewat pintu sebelah utara (anggap saja begitu) dan ternyata kuponnya dibagikan di pintu masuk sebelah timur. Kupon dibagikan oleh akhi dan ukhti panitia. Tentu saja kami mengambil dari ukhtinya :). Setelah mendapat kupon, kami kembali duduk dan mendengarkan pengajian sampai selesai.

Pengajian selesai, para jamaah berbondong-bondong keluar dari masjid. Pasti mereka mau ambil buka ^^. Kami mengikuti langkah para jamaah itu. Panitia membagikan teh hangat dan nasi bungkus. Cukup berdesakan, tapi bisalah ditahan. Saya mengambil teh, IS mengambil nasi. Kami duduk di teras, menunggu adzan Maghrib. Orang-orang juga mengambil tempat masing-masing, ada yang di teras, bahkan di halaman masjid sambil menggelar tikar bagaikan piknik. IS berkali-kali bilang, "Wah, cool. Daebak". Memang pemandangan yang mengesankan sih.

Adzan Maghrib berkumandang. Kami menyeruput teh hangat. Alhamdulillah. Kami membuka bungkusan nasi. Lauk ayam, ada sayur brokolinya. Saya sempat ragu langsung makan atau sholat dulu, namun ternyata semua orang di sekitar kami langsung makan. Kami mengikuti. Setelah habis, semua mulai beranjak untuk sholat Maghrib berjamaah. Seperti biasa jamaah putri sholat di lantai 2. Kami sepakat untuk sekalian sholat tarawih di sana, jadi setelah sholat Maghrib kami tidak pergi dan menunggu waktu Isya.

Adzan Isya. Imamnya terlihat seperti syekh dari timur tengah. Sholatnya benar-benar berbeda dengan tarawih di deket kosan ataupun di mushola deket rumah ^^. Setelah pulang ke kos, dari salah satu facebook teman saya baru tahu kalau imamnya itu syekh dari Palestina. Sayang saya tidak sempat mengikuti pengajian setelah tarawihnya. Ceramahnya pakai penerjemah.

Tahun ini adalah tahun terakhir saya di Jogja, insyaAlloh setelah beberapa bulan lagi statusnya bukan lagi mahasiswa. Semoga dimudahkan ya :)

Bukan Angin

--repost dari facebook tanggal 17 Juni 2011--


Jika aku adalah anginmu,
yang menguatkanmu saat kau surut
yang mendorongmu hingga mencapai pantai
yang tak bisa terpisah dari gelombangmu

Dengan senang hati,
kulindungi kau dari kerasnya karang
kututupi kau dari sengatan mentari siang hari
kujaga kau dari tebing-tebing terjal

Tapi aku bukan anginmu
Bukan pula sekedar kapal layar yang mengarungimu
Bukan,
aku adalah pasir di pesisir
yang kadang kau sapa saat pasang
dan kau tinggalkan saat surut

Tentang kamu,
dan tentang arus yang mengejarmu
aku tidak mungkin tahu
dan tidak ingin tahu

Rabu, 16 Juli 2014

song story : Please Stop The Time

--repost tulisan di facebook tanggal 28 Juli 2012--


(tulisan bercetak miring adalah terjemahan bahasa Indonesia dari lagu Tohoshinki - Toki Wo Tomete)

Konstelasi musim panas seperti akan terbang
Sampai mereka bergulir turun diantara gedung, jauh dari pandangan
Hari-hari melewati kita
Dan kadang hal kecil membuatmu ingin menangis
Senja semakin turun. Langit bertambah gelap dan menggelap. Aku mendongak. Serombongan burung terbang melewatiku, membawa keriuhan sesaat dengan cericit mereka. Aku terus mendongak. Aku menahan airmata yang mulai berdesakan supaya tidak mengalir.
"Hei, kalau kau memang ingin menyapaku, kenapa kau tidak datang sendiri, malah menitipkannya melalui burung-burung itu? Dasar bodoh." kataku lirih.
Langit sudah benar-benar gelap. Aku melihat Vega, altair dan Deneb di langit utara. Musim panas. Saat kami biasa berjalan di downtown dan mencari toko es krim.

Toko yang ingin kau kunjungi suatu hari nanti
sudah tidak ada lagi
Tapi kita tetap percaya
"Cinta kita takkan pernah berakhir"


"Aku ingin mencari syal yang bagus untuk musim dingin nanti. Apa kau tahu tempat yang murah tapi kualitasnya bagus? Aku ingin yang rajutan."Aku memukul lengannya pelan. Murah tapi kualitasnya bagus? Di downtown seperti ini? Mana ada.
"Seharusnya ada! Pusat kota itu pusatnya segala hal tahu!" dia ngotot. Aku tertawa.
"Kenapa kamu selalu menertawakan aku sih? Heran. Aku sama sekali tidak melucu!" dia cemberut. Aku tertawa semakin keras.
"Dengarkan aku! Berhenti tertawa! Kamu selalu membuatku terlihat bodoh." wajahnya mengeruh. Aku berusaha menghentikan tawaku. Dia serius ternyata.
"Hei, pemarah. Coba jawab aku. Apa aku pernah tertawa seperti saat bersama orang lain? Apa kau pernah melihatku tertawa seperti ini saat tidak bersamamu?"
Dia terdiam. Tapi wajahnya yang tadi tegang mulai mengendur. Aku mengacak rambutnya dengan sayang. Dia adalah hal berharga yang kumiliki di dunia ini.

Buat waktu berhenti, aku ingin bersamamu selalu
Aku mendongak, berharap pada langit
dan mengikuti setiap bintang yang bersinar
Mencarimu


Bukit ini masih sama seperti waktu-waktu yang lalu. Ketika kami berkemah di sini. Aku tidak pernah menyangka akan kembali kemari sendiri. Tidak pernah. Bahkan dalam mimpi-mimpiku yang selalu sepi dan kosong, dia akan datang entah darimana dan menemaniku dalam sepi dan kosong. Hembusan angin kali ini lebih dingin dari saat-saat itu. Musim panas yang sama. Aku masih bisa melihat Vega, Altair dan Deneb. Aku mencium bau rumput liar yang terinjak langkah serampanganku. Pohon dogwood kesukaannya sedang berbunga, sepertinya pohon itu ingin menyambut kebaikan hatinya. Kasihan pohon itu, tidak tahu aku datang sendiri. Aku menatap segitiga musim panas di langit dan mencari rasi Lyra kesukaannya. Leherku pegal, tapi aku tidak berhasil menemukan rasi itu. Kenapa? Padahal aku selalu bisa melihat itu saat bersama dengannya.

Aku tidak bisa berkata bahwa aku mencintaimu
dan bergetar di pantai, cinta kita saat muda
Mata kita terhenti, terkunci satu sama lain
dan aku merasa aku akan kehilangan sesuatu jika aku buta


Mengapa kami diipertemukan bila akhirnya kami tidak bisa bersama-sama? Kenapa tidak ada yang memperingatkanku bahwa waktu bisa memberikan hal-hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehku? Debur ombak yang biasanya kami nikmati bersama dengan senyum lebar, sekarang hanya menjadi suara ribut yang memberikan cipratan-cipratan asin di wajahku. Tanpa dia, pantai ini tak berarti lagi untukku. Dia yang menyukai pantai ini. Dia akan berlari kesana kemari, bermain dengan pasir, kayu, kepiting, kelapa, apapun yang dia temukan, dan melompati ombak yang meraih kakinya. Aku selalu hanya duduk di atas pasir, tersenyum melihatnya bermain dengan gembira. Saat dia sadar kalau aku memperhatikannya, dia akan melambai sambil tertawa. Dia akan berlari ke arahku, tersandung pasir, berdiri, kembali berlari, sambil membawa rumput laut, potongan kayu, atau apalah yang sedang dia mainkan untuk disodorkan kepadaku. Bibirku yang mengerucut akan dia sambut dengan mata lebarnya yang berbinar-binar.

Janji yang kita tulis di atas pasir
mungkin telah terhapus oleh ombak yang surut
tapi saat itu kita percaya
"Cinta kita takkan pernah berakhir"


Dia menulis sesuatu dengan potongan kayu yang ditemukannya saat menyusuri pantai. Aku menyipitkan mata, berusaha melihat apa yang ditulisnya. Mataku berkaca saat berhasl membaca tulisannya. Dia memang manusia lembut yang tidak bisa ditebak pikirannya. Dia bebas seperti angin. Dan entah kenapa dia suka sekali berpusar di sekitarku. Membuatku terbiasa dengan kehadirannya, bahkan membutuhkannya.
"Ayo kita pulang." dia sudah berdiri di sampingku.
"Sudah bosan bermain?"
"Aku lapar."
Dia menarik-narik tanganku. Aku berdiri, membersihkan pasir di celanaku.
"Kau akan memasakkan spageti untukku seperti biasanya kan? Jangan masukkan bawang bombay terlalu banyak! Tenggorokanku akan panas!"
Dia menggandeng tanganku dan memaksaku berjalan. Aku menoleh pada tulisan yang dia buat di pasir tadi. Bagian bawahnya sudah terjilat ombak. Tapi aku masih bisa membacanya.

Buat waktu berhenti, aku ingin bersamamu selalu
Aku ingin lebih menjagamu
Ketika aku mengingat setiap hal tentangmu
Aku hanya percaya pada keabadian


"Kau beda sekali. Pasti teman-temanmu itu akan terkejut. Bagaimana, kau mengakui kemampuanku kan sekarang?""Tentu saja tukang dandan pandai mendandani."Dia mendelik. Aku tertawa.
"Kita berangkat sekarang saja. Kalau lama-lama nanti keringatmu yang seperti banjir itu keburu datang."
Seperti biasa, dia duduk di depan kemudi. Aku duduk dengan tenang di kursi penumpang. Latar belakang yang berbeda membuatku tidak punya kompetensi untuk berurusan dengan benda beroda empat ini. Berbeda dengannya yang sudah akrab dengan benda ini bahkan sejak umurnya belum menginjak 17 tahun.
Perjalanan yang penuh canda kami lalui. Manusia, entah apakah karena memang telah tertakdirkan, atau karena kekurangannya sendiri, terkadang harus mengalami hal buruk yang lebih buruk dari sekedar mimpi buruk.
Seorang bocah tiba-tiba berlari ke tengah jalan, mengejar bola merahnya yang menggelinding. Dia, yang hatinya lembut, yang bertindak semaunya seperti angin, membanting setirnya ke arah kiri untuk menghindari bocah itu, dan untuk disambut oleh sebuah pohon tua. Suara derakan keras membuatku sesaat kehilangan kesadaran.
"Bangunlah. Ayo bangun." suaranya masuk ke dalam gendang telingaku. Aku membuka mata. Detik berikutnya aku menyesal membuka mataku. Darah mengalir di sebagian besar wajahnya. Tapi aku masih bisa melihat senyumnya yang lembut.
"Bang, aku mencintaimu. Ikhlas ya." dia meringis, tampak menahan sakit.
"Kamu bicara apa?" aku tersadar seratus persen, lalu mencoba membuka pintu. Tidak, aku tidak luka, aku sehat.
"Tolong! Toloong!" aku berseru-seru di pinggir jalan. Sebuah mobil berhenti.
"Tolong istri saya! Tolong!" tanpa menunggu jawaban aku berlari ke mobil yang ringsek. Orang-orang di mobil itu mengikutiku dengan tergesa.
"Ayo kita ke rumah sakit. Bangun. ayo bangun!" aku menyentuh tangannya dan terpaku. Ini bukan tangannya yang biasa. Dia sudah pergi.
Aku terduduk dan merasakan aliran air di pipiku.
"Bang, aku mencintaimu. Ikhlas ya."

Buat waktu berhenti, aku ingin bersamamu selalu
Aku mendongak, berharap pada langit
dan mengikuti setiap bintang yang bersinar
Mencarimu

Buat waktu berhenti, aku ingin bersamamu selalu
Aku ingin lebih menjagamu
Ketika aku mengingat setiap hal tentangmu
Aku hanya percaya pada keabadian




Hari-hari yang berulang itu kuanggap sebagai kebahagiaan yang sewajarnya.
Hari-hari yang terus berulang meski terlihat seperti sesuatu yang sewajarnya tapi sebenarnya tidak begitu. "Keseharian" adalah suatu keajaiban yang berharga. Itu adalah saat-saat penuh kelembutan yang menghangatkan hatiku.
--Shiharu Nakamura--

Indonesian Cover Lyrics : SISTAR19 - Gone Not Around Any Longer

Indonesian Cover Lyrics adalah terjemahan lirik dalam bahasa Indonesia yang telah disesuaikan dengan lagu aslinya sehingga bisa dinyanyikan sesuai dengan musik dari lagu tersebut. 


Lirik Indonesia :

Aku tak tahu kita berpisah dengan mudah
Airmata mengalir tanpa henti

Sikat gigimu ada lalu hilang
Wangimu dulu ada lalu hilang
Ingin kukatakan kumencintaimu
Tapi nomormu tak bisa tersambung

Foto yang dulu ada lalu hilang
Helai rambut yang ada lalu hilang
Berjalan dengan pikiran yang kosong
Airmataku tumpah

*Aku tak bisa bernafas karna kamu hilang
Tak bisa tinggal karena kau tak ada
Mulai sekarat tapi kau tak disini lagi
tak ada tak ada tak ada

**Tak bisa lagi tersenyum karna kamu hilang
Tak suka terlihat menyedihkan karena
kau tidak ada disini
Tak ada lagi yang kuandalkan

Rap)
Mengapa aku lemah begini seperti orang bodoh setiap hari
Bagai bunga yang menggelap, tanpamu, aku berkata
Ini sakit, menyakitkan dan sedih, sendiri dan sepi
Menangis dan jatuh tertidur

Aku benci ketika aku mabuk dan tersandung
Tak bisa bertengkar denganmu meski kuingin
Karna kamu hilang, karna kamu hilang
Tak ada lagi temanku bicara

*Aku tak bisa bernafas karna kamu hilang
Tak bisa tinggal karena kau tak ada
Mulai sekarat tapi kau tak disini lagi
tak ada tak ada tak ada

**Tak bisa lagi tersenyum karna kamu hilang
Tak suka terlihat menyedihkan karena
kau tidak ada disini
Tak ada lagi yang kuandalkan

Aku sakit Aku sakit Karna kau tak ada




Senin, 14 Juli 2014

Indonesian Cover Lyrics : TVXQ (Tohoshinki) - I Know

Indonesian Cover Lyrics adalah terjemahan lirik dalam bahasa Indonesia yang telah disesuaikan dengan lagu aslinya sehingga bisa dinyanyikan sesuai dengan musik dari lagu tersebut. 


Lirik Indonesia :

*Seberapa dalam dan lama diriku telah mencintaimu?
Meski telah kulepaskan jari-jarimu
katakan kita 'kan bertemu lagi

Mencintaimu...

Kemarin dan hari sebelumnya, tiap malam (slalu)
Aku memikirkanmu, betapa bodoh aku
Kau ada di dekatku atau jauh disana
Hatiku selalu bersamamu

Kata-kata yang ada di hatimu, katakan semuanya padaku
Setiap orang miliki tempatnya
Aku sudah lama tahu

*Seberapa dalam dan lama diriku telah mencintaimu?
Meski telah kulepaskan jari-jarimu
katakan kita 'kan bertemu lagi

Saat merasa bahagia atau sedih (slalu)
Aku memikirkanmu, ini tidak benar
Waktu berlalu tanpa terhentikan
aku sudah lama tahu

Aku jatuh cinta sangat dalam meski
takkan ada harapan
Kesepian selalu datang saat aku menahanmu
di sampingku erat-erat

Aromamu yang wangi, bayang-bayang sosokmu
Mengisi setiap kekosongan diriku
Sekali saja dalam hidup
Ingin kurasakan cintamu

*Seberapa dalam dan lama diriku telah mencintaimu?
Meski telah kulepaskan jari-jarimu
katakan kita 'kan bertemu lagi

** Tak peduli seberapa besar aku ingin mencintaimu
Orang yang bisa membuatmu bahagia bukan aku,
aku benar-benar tahu

Dan aku hanya mencintaimu...


Original Lyrics and Translation



Sabtu, 05 Juli 2014

I Like Covering K-pop Songs' Lyrics

Sejak kapan saya mengenal K-pop? Sejak SMA. Saat Queen Seondeok, Boys Before Flower diputar di Indosiar, dan juga re-run Full House. Lebih tepatnya, mungkin sekitar tahun 2009. Artis K-pop yang pertama kali saya suka adalah Rain, karena adanya Full House itu. Jaman itu, internet tidak seumum sekarang, saya salah satu yang beruntung karena bapak saya memasang jaringan internet sendiri di rumah. Makanya saya mulai mendownload Full House sendiri, juga mencari lagu-lagu yang sekiranya menarik.

Sebagai seorang yang mudah bosan, ketika Brilliant Legacy diputar di TV, saya juga suka sama Lee Seunggi. Rain mulai terlupakan. Saya masih punya beberapa lagunya, macam Unfinished Story dan Let's Break Up. Tapi saat-saat itu saya cuma menjadi fans occasional saja, tidak serajin saat mulai kuliah. Puncak kesukaan saya pada K-pop adalah saat TVXQ comeback dengan Why (Keep Your Head Down). Saya sempurna menjelma menjadi fangirl. Apalagi saat itu saya mengenal beberapa teman kuliah yang juga suka K-pop, meskipun bukan TVXQ. Dia ELF, Super Junior mania, tapi juga tahu K-pop jauh lebih banyak daripada saya. Kenal SNSD saja juga dari dia. Lucu juga, soal SNSD dan Super Junior, dulu saya sempat berpikir, "Banyak banget, gimana ngapalinnya nih?" :D

Kenapa saya sekarang suka membuat cover lirik berbahasa Indonesia dari lagu-lagu yang saya sukai? Awalnya, sebuah facebook page yang mendukung TVXQ 2 member (yang kebetulan saya kenal adminnya secara maya) membuat TVXQ 6th Album Project dengan menerjemahkan terjemahan lirik bahasa Inggrisnya ke bahasa masing-masing anggota page. Saya kebetulan menerjemahkan jadi bahasa Indonesia. Tapi saat itu saya hanya membuat terjemahan biasa, bukan cover lirik. Entah kenapa, saya jadi ingin membuat lirik bahasa Indonesia yang bisa dinyanyikan sesuai lirik bahasa Koreanya. Oleh karena itu, cover lirik pertama yang saya buat adalah TVXQ - Catch Me.

Sebagian besar lirik yang saya cover adalah dari lagu-lagunya TVXQ. Wajar sekali, karena saya memang melakukannya sebagai hobi, refreshing. Terjemahan bahasa Inggrisnya biasa saya dapatkan dari kpoplyrics.net dan popgasa.com, atau juga situs-situs lainnya kalau di dua situs itu tidak ada. Lagu non-TVXQ pertama yang saya buat cover liriknya adalah Hyorin - I Choose To Love You. Itu atas permintaan teman saya yang SISTAR mania. Agak-agak aneh karena saya tidak familiar dengan lagunya. Maklumlah ya :)

Cover lirik biasanya saya buat setelah membuat terjemahan bebasnya, atau kadang langsung dari bahasa Inggrisnya. Saya membuat cover untuk setiap baris, untuk mengetahui pemenggalan yang pas. Saya membuat cover sambil mendengarkan lagunya, untuk mengepaskan lirik Indonesia yang saya buat dengan lirik aslinya. Lamanya tergantung susahnya lagu dan keinginan saya :) Bagian rap yang umumnya sulit untuk dicover.

Saya akan mempost cover lirik yang sudah saya buat. Sebagian sudah ada di facebook saya. Yah, supaya blog ini ada isinya :D

Minggu, 22 Juni 2014

Sudut Pandang PBS (Pemilih Bukan Simpatisan)

Hangat. Panas. Ketika saya berharap situasi mendingin dengan adanya calon alternatif lain selain Jokowi dan Prabowo, suasana justru semakin kemebul. Partai-partai Islam yang katanya mau bikin koalisi sendiri ternyata terbagi-bagi ke dua kubu itu, berharap menjadi cawapres mungkin. Masih agak menyesalkan sih, padahal kalau suara dari partai-partai tersebut disatukan bisa didapatkan jumlah pemilih yang lumayan signifikan. Meskipun begitu, sepertinya dari sisi politik dan sisi lain-lainnya itu tidak bisa dilakukan, makanya tidak dilakukan. Sebenarnya agak-agak sebal sih melihat PPP yang sempat terbelah cuma gara-gara ada yang dukung salah satu capres dan ada yang tidak mendukung. Lha, kan bisa dirapatkan dulu, jangan langsung jadi headline news, malu kali :)

Suka tidak suka, capresnya cuma ada dua. Kemudian cawapres juga dipilih berdasarkan entahlah apa terserah partainya, lalu terbentuklah pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Dua pasangan tersebut kemudian mengambil nomor urut, hasilnya Prabowo-Hatta dapat nomor 1 dan Jokowi-JK dapat nomor 2. Ada debat pasangan tersebut. Wajar. Ada debat capresnya saja. Wajar. Tapi yang meramaikan justru debat pendukungnya. Baik itu di sosial media, warung kopi, teras tetangga, balai desa, pos ronda, dimana-mana. Panas. Panas.

Saya yang dari awal kurang begitu sreg dengan dua calon tersebut ( sampai sekarang juga belum sreg :D ) cuma bisa ngowoh kalau melihat Beranda halaman facebook saya. Beragam posting dari pendukung, simpatisan kedua belah pihak merajalela. Rendahin diri, ninggiin mutu. Ninggiin diri, rendahin yang lain. Dahsyat. Sampai terkaburkan mana fakta mana dusta, mana yang tulus dan mana akal bulus. Apalagi untuk saya yang tidak punya pengetahuan awal memadai tentang dua calon tersebut. Bagaikan masuk ke dalam labirin tak berujung :)

Lucunya, entah itu dari pusat entah itu inisiatif dari bawah, ada banyak "pengakuan" tentang sesuatu yang sama dari kedua belah pihak. Misalnya nih, pendukungnya Prabowo bilang Prabowo mirip Bung Karno, eh tapi pendukungnya Jokowi juga bilang kalau Jokowi mirip Bung Karno. Lalu setelah debat capres yang pertama itu, ada yang bilang Jokowi kalem dan tidak agresif. Eh yang lain lagi bilang Prabowo yang kalem dan nggak terpancing. Ini kan subyektif sangat. Bagaimana dengan nasib saya yang nggak punya TV? Saya harus percaya yang mana? Kalau kata ibu saya sih, Hatta Radjasa yang kalem...

Sebenarnya, ada untungnya juga saya tidak punya TV. Soalnya, menilik dari reaksi orang-orang, media sekarang jauh dari kesan netral. Maklum ye, yang punya stasiun TV orang-orang parpol, atau simpatisan parpol tertentu, jadi kalau menceng ke arah yang didukung ya mau bagaimana lagi, punya mereka ini stasiun TV-nya, bukan punya mbah saya :(

Apa sebenarnya yang paling mengganggu saya sebagai pemilih bukan simpatisan? Tidak lain tidak bukan adalah kampanye membabi buta yang sedikit banyak menjurus kepada black campaign. Saya sebagai penikmat facebook merasa tidak lagi nikmat lagi melihat orang-orang menshare artikel yang berisi kelemahan lawan. Pendukung Prabowo menshare kegagalan Jokowi. Pendukung Jokowi menshare masa lalu Prabowo. Lalu artikel lain lagi. Lalu pendapat pribadi. Lalu artikel. Entah itu artikel dari situs yang lumayan terkenal (tempo, republika, kompas, dll.) sampai blog-blog pribadi. Tidak habis-habis. Sampai terkaburkan mana fakta mana dusta, mana yang tulus dan mana akal bulus. Lebih miris lagi kalau yang menshare itu aktivis-aktivis yang menurut saya baik dan sholeh/sholehah. Mungkin tujuan mereka memang untuk memberi informasi pada umat agar tidak salah pilih karena dampaknya pasti besar untuk kehidupan kita semua 5 tahun ke depan. Tapi dengan membabi buta menyebarkan keburukan, yang belum pasti benar dan salahnya, kok rasanya kurang sreg saja, agak aneh saja. Mungkin itu cuma perasaan saya pribadi, tapi pada saat pemilu legislatif kemarin mereka-mereka ini tidak se"uwaw" ini kampanyenya. Tidak seaktif ini menyebarkan link-link yang sebagian besar berisi keburukan calon yang tidak didukungnya.

Saya kira, daripada menyebarkan keburukan lawan, lebih baik yang dishare adalah kelebihan calon yang didukung. Walaupun itu bisa dikategorikan "bragging", tapi paling tidak itu bukan "stabbing". Terlebih untuk mereka yang menurut saya baik dan sholeh/sholehah, sebisa mungkin jangan memperlihatkan "kebencian". Katanya rahmatan lil 'alamin? :)

Lalu, siapa yang akan saya pilih tanggal 9 Juli nanti?
Saya belum tahu. Masih ada sekitar tiga minggu untuk memikirkannya lebih matang :)

Kamis, 29 Mei 2014

Unrequited Love

Mereka memanggilnya Unrequited Love.
Atau One-Sided Love.
Cinta bertepuk sebelah tangan, bahasa Indonesianya.
Kenapa bertepuk sebelah tangan?
Apakah karena kau memukul udara dan mendapati kekosongan
Atau karena kau bergerak tapi tak mengeluarkan suara
Sehingga hanya diri sendiri yang tahu semua itu?

Tak apa, tak apa
Tak berbalas pun, dia tetap cinta
Tak ada yang tahu pun, dia tetap cinta
Rasanya akan sama
Bahkan kepedihan membuatnya lebih berwarna
Seperti setangkai mawar yang mekar sendiri
Terlihat kesepian, tapi indah tak terperi

Selasa, 01 April 2014

Jalan Kembali

puisi dari buku lama, 2 September 2007 :

Jalan Kembali

Penat terlanjur lelah

Tapak kaki tak lagi tegak
Mataku mengabut kelabu
Bersama mulut yang telah bisu

Bimbang aku meraba

Dengan jari yang mulai kaku
Dingin menyergap tubuhku
Menggigil, tanpa api atau kaca

Tuhanku,

Lorong ini begitu jauh
Bahkan bintang tak tersentuh
Malah jutaan kilas masa lalu
Membayangi tatih-tatihku

Aku tidak ingin berkeluh

Biar waktu menempa
Biar Engkau berikan cahaya
Aku yakin cinta-Mu

Jadi kucoba teguh

Berjalan pelan
Mencoba menahan airmata

Jalan untuk kembali...

Terlalu dini aku berhenti


Kenapa Yang Lain?

puisi dari buku lama, tanpa tanggal :

Kenapa Yang Lain?

Kenapa rindukan senyum yang lain
Lengkung cakrawala yang merekah
Di pelukan langit pagi
Begitu indah Dia ciptakan

Kenapa bayangkan wajah yang lain
Hijau gunung dan langit membiru
Segarkan jiwa yang gersang
Begitu cantik Dia lukiskan

Kenapa mengeluh pada yang lain
Menangislah di atas sajadah
Rahasia tetap terjaga
Ketenangan meresapi hati

Kenapa harapkan yang lain
Hanya Dia yang mengerti
Hanya Dia yang tak meninggalkan
Hanya Dia yang bisa memberikan ampunan

Kenapa memikirkan yang lain
Sementara Dia memberimu segalanya
Kenapa mencintai yang lain
Padahal kita tercipta
Untuk pasrah dan menghamba pada-Nya

Kamis, 13 Maret 2014

Pendidikan : Antara Kebutuhan dan Kebanggaan

--repost tulisan saya tanggal 23 Februari 2012 di blog lama, tulisan ini untuk esai syarat masuk GMM--

Pendidikan, dalam kehidupan manusia telah lama diyakini sebagai salah satu penyangga peradaban dan dapat menentukan kualitas seorang manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu variabel yang dinilai sebagai penentu Human Development Index / Indeks Pembangunan Manusia, dengan indikator berupa Public expenditure on education; Expected Years of Schooling (of children)Adult literacy rate, both sexes; Mean years of schooling (of adults); Education index; dan Combined gross enrolment in education (both sexes).  Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan dalam pasal 3 dan 4 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional, serta Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan demikian, secara garis besar sebenarnya pemerintah Indonesia telah menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang untuk meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Beberapa tujuan pendidikan adalah :
a.       Sebagai bekal mendapatkan penghidupan yang lebih baik secara ekonomi
Pendidikan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas seseorang. Dengan demikian, seharusnya seseorang yang telah mengenyam pendidikan akan lebih baik penghidupannya daripada yang belum atau tidak mengenyam pendidikan.
b.      Kewajiban sebagai makhluk Tuhan yang berpikir
Agama Islam merupakan salah satu agama yang mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu selama hidupnya. Selain itu, Allah akan menaikkan derajat orang yang beriman dan berilmu.
c.       Membekali anak dengan budi pekerti
Pendidikan seharusnya dapat berimbas terhadap perilaku seseorang sehingga seseorang yang berpendidikan dapat bersikap dan berbudi lebih baik daripada yang belum atau tidak mengenyam pendidikan.
Undang-undang Sisdiknas juga telah menyebutkan bahwa Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan. Seluruh warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Akan tetapi, pendidikan saat ini fokus terhadap pendidikan formal saja, yaitu pendidikan dengan jenjang dasar hingga tinggi. Hal inilah yang menyebabkan pemerataan pendidikan di Indonesia menjadi sulit dicapai. Perbedaan pandangan tentang pendidikan terjadi pada tingkat ekonomi yang berbeda. Bagi sebagian besar kalangan dengan ekonomi atas dan menengah, pendidikan formal merupakan suatu kewajiban bahkan menjadi suatu gengsi tersendiri. Sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi unggulan selalu dibanjiri pendaftar, yang bahkan terkadang menggunakan segala cara untuk dapat diterima. Orangtua akan merasa bangga bila putra-putrinya menempuh pendidikan di sekolah-sekolah unggulan, bahkan demi itu rela bekerja lebih keras supaya dapat membiayai pendidikan putra-putrinya. Akan tetapi, yang menjadi masalah dalam bidang pendidikan adalah bila yang dikejar hanyalah gelar yang didapatkan dari sekolah formal. Banyaknya ijazah aspal, jual-beli skripsi dan joki ujian adalah contoh penyelewengan fungsi pendidikan formal menjadi sekedar penambah gelar di belakang atau di depan suatu nama. Sebaliknya, bagi kalangan dengan tingkat ekonomi bawah, pendidikan adalah barang mahal yang tidak dapat diperoleh dengan mudah. Buku, seragam, dan sumbangan pendidikan merupakan sesuatu yang menjadi pembatas mereka mengenyam pendidikan. Program BOS yang digulirkan pemerintah tidak dapat menutupi kebutuhan tersebut, apalagi ada sekolah-sekolah yang memungut sumbangan pendidikan besar, yang tentu saja merupakan sesuatu yang nyaris mustahil untuk dipenuhi oleh kalangan dengan tingkat ekonomi bawah.
Apabila kita menilik kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, yang belum dapat dinikmati oleh semua warga negara, meskipun angka melek huruf di Indonesia cukup tinggi. Menurut Anies Baswedan, penggagas program Indonesia Mengajar, tingkat melek huruf hanya bisa dipergunakan sebagai pondasi agar pendidikan dan kecerdasan masyarakat sebuah bangsa semakin berkembang. Tetapi, proses perubahan masyarakat melalui pendidikan harus terus didorong. Salah satu proses perubahan tersebut yaitu dengan terus menambah jumlah anak-anak yang bisa mengenyam bangku sekolah. Salah satu cara menambah jumlah anak-anak yang bisa mengenyam bangku sekolah tersebut adalah dengan melaksanakan pengabdian dalam pendidikan. Pengabdian tersebut dapat diwujudkan dengan mengadakan pendidikan-pendidikan non-formal yang akan menjadi begitu penting sebagai salah satu saka guru penjagaan kualitas manusia Indonesia secara jangka panjang. Alasan klasik berupa ketiadaan biaya dan waktu tidak akan berlaku lagi dengan adanya pengabdian dalam pendidikan, karena pendidikan yang diberikan memiliki fleksibilitas yang lebih daripada pendidikan formal dan terlebih lagi, tidak memungut biaya dari peserta didik. Fleksibilitas ini terjadi karena tujuannya bukanlah memberikan ijazah dan gelar melainkan memberikan pendidikan sebagai suatu kebutuhan dasar manusia.
Pengabdian dalam bidang pendidikan dapat dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat yang memiliki kemampuan. Bagi mahasiswa, melakukan pengabdian dalam bidang pendidikan dapat menjadi suatu pembelajaran yang baik akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, tidak memandang jenis kelamin, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi. Mungkin pendidikan yang diperoleh secara non-formal semacam ini tidak dapat memberikan prestise yang sama dengan pendidikan formal, akan tetapi tiga tujuan pendidikan yang telah disebutkan di atas masih dapat terpenuhi. Peserta didik dapat memperoleh bekal mendapatkan penghidupan yang lebih baik secara ekonomi, menjalankan kewajiban sebagai makhluk Tuhan yang berpikir dengan menuntut ilmu dan terbekali dengan budi pekerti.
  Fleksibilitas dalam kegiatan pengabdian ini menjadikan kegiatan dapat disusun dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya, mengingat peserta didik yang menjadi sasaran merupakan anak-anak dengan kondisi kehidupan “khusus” yang memerlukan penanganan “khusus” pula. Fleksibilitas ini juga membuat pendidikan semacam ini dapat menjangkau lebih banyak kalangan, baik dari pendidik maupun peserta didiknya. Tidak ada keharusan menempuh pendidikan keguruan selama beberapa tahun seperti pendidik dalam lingkup pendidikan formal, justru pengabdian ini dapat menjadikan seseorang mendapatkan cara belajar baru mengenai kehidupan. Pengabdian dalam pendidikan ini bisa menjangkau lebih banyak kalangan dengan latar belakang yang berbeda dan belum tersentuh pendidikan formal sebagai peserta didiknya.


Daftar Bacaan :




Yogyakarta, 23 Februari 2012

Pelecehan Itu Menjijikkan

--repost tulisan saya tanggal 1 Januari 2012 di blog lama, dengan perubahan--


Sekuhara atau sexual harrassment atau pelecehan seksual adalah tindakan melecehkan secara seksual pada pria atau wanita yang dilakukan oleh orang-orang yang kehilangan sekrup otak dan hati (definisi menurut saya). Melecehkan, berarti melakukan perbuatan yang melukai harga diri orang lain, secara sengaja ataupun tidak. Melukai, bisa saja dianggap sebagai perbuatan kriminal. Tinggal luka yang ditimbulkan itu sebesar apa. Pelecehan seksual, atau "melukai harga diri seseorang secara seksual" tentu saja kriminal.


Indonesia sendiri, sepanjang tahun 1998 hingga 2011, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan mencatat terdapat 400.939 kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan. Dari jumlah itu, 93.960 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual. Komnas Perempuan mencatat, dari 93.960 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, hanya 8.784 kasus yang datanya terpilah. Sisanya adalah gabungan dari kasus perkosaan, pelecehan seksual, dan eksploitasi seksual. dari 8.784 kasus kekerasan seksual yang datanya telah terpilah, perkosaan menempati urutan pertama (4.845), berikutnya perdagangan perempuan untuk tujuan seksual (1.359),pelecehan seksual (1.049), dan penyiksaan seksual (672).

Sesuai undang-undang, pelecehan terjadi apabila seorang wanita menganggap tindakan, baik perlakuan serta ucapan maupun isyarat tubuh si pelaku dianggap telah melanggar kesopanan dan yang terpenting sebagai seorang wanita tidak mengendaki perlakuan si pelaku tersebut, maka apabila pelecehan terjadi, perbuatan tersebut dapat diancam dengan ancaman hukuman seperti yang terdapat dalam Pasal-pasal berikut ini:
1. Pencabulan, diancam dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 289, 296;
2. Penghubungan Pencabulan KUHP pasal 295, 298, 506;
3. Kejahatan terhadap Kesopanan KUHP Pasal 281 - 299, 532, 533, dan lain-lain.

Dasar hukum itu seharusnya cukup untuk menjerat pelaku-pelaku pelecehan seksual. Namun karena pelecehan seksual itu biasanya dianggap aib, maka jarang kasus pelecehan seksual ini yang terungkap. Para korban seringkali memendam deritanya sendiri. Apalagi untuk pelecehan seksual yang sifatnya 'ringan' seperti dilihat, diraba dan diterawang, serta pelecehan-pelecehan verbal. Sedihnya, pelecehan ini tidak hanya menelan korban dari kalangan remaja tapi juga anak-anak. Dan kasus ini cukup banyak. Pada anak-anak, pelecehan seksual biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hubungan cukup dekat misalnya paman, om, tetangga, sepupu, bahkan ada pula kasus yang menempatkan kakak atau ayah korban sebagai pelaku (hsss, na'udzubillahi min dzalik!).

Mungkin ada yang berpikir, 'disuitin aja, paling sebenernya seneng'. Kalau korbannya remaja zaman sekarang, saat keran informasi entah benar atau salah dibuka lebar-lebar, saat pergaulan sudah tidak jelas batasnya, saat semuanya mengejar eksistensi diri, kadang pemikiran itu lumayan benar.  Ngg, tapi sebenarnya saya sedikit heran dengan mereka yang tidak mau dilecehkan oleh orang lain tapi mau-mau saja melakukan yang lebih dari itu dengan pacarnya yang bagaimanapun tetap saja orang lain bila dilihat dari statusnya yang bukan suami.

Namun coba dibayangkan kalau korbannya adalah bocah-bocah umur SD, yang karakter dasarnya belum terbentuk, yang hatinya masih bersih, yang pikirannya cuma bermain dan belajar (BOBO dong!). Satu saja peristiwa pelecehan seksual yang dialami, akan menjadi bekas seumur hidup bagi mereka. Peristiwa itu akan mempengaruhi perkembangan karakter si anak pada masa depan. Tentu saja bentuk pengaruh ini akan berbeda untuk setiap anak, karena setiap pribadi memiliki kekhasan sendiri meski lingkungan jelas mempengaruhi.
Perasaan yang muncul setelah mengalami pelecehan seksual (khususnya yang lebih dari verbal) adalah perasaan terhina yang sangat, merasa kotor, tidak berharga dan yang parah adalah "ingin mati saja".

Beberapa dampak yang mungkin muncul bagi seorang korban pelecehan seksual :
  • Trauma/takut : sesuatu yang wajar bila korban merasa sangat terluka psikisnya dengan pelecehan yang telah dialaminya. Perilaku yang muncul adalah trauma atau takut terhadap laki-laki, sehingga korban cenderung menutup diri. Bahkan perasaan "ingin mati saja" juga dapat muncul dari trauma yang mendalam terhadap pelecehan yang terjadi. Awas juga, adanya trauma yang dalam terhadap laki-laki dapat menjadikan seseorang menjadi lesbian.
  • Waspada : setingkat di bawah trauma, korban sudah dapat mengatasi ketakutannya akan laki-laki. Akan tetapi dia akan sangat membatasi pergaulannya dengan laki-laki. Dia merasa lebih aman bila berada dengan teman-teman perempuannya daripada bersama laki-laki. Hal ini baik, karena seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman buruk menjadikannya waspada sehingga tidak akan terulang.
  • Biasa saja : korban memiliki pikiran positif untuk maju ke depan. Masa lalu adalah masa lalu, sehingga masa kini dijalani sesuai dengan kondisi masa kini. Korban sama sekali tidak memiliki masalah untuk bergaul dengan laki-laki.
  • Kecanduan : korban merasakan kenikmatan ketika mengalami pelecehan seksual. Hal ini bisa saja terjadi, karena bentuk pelecehan itu beraneka ragam. Karena itu korban justru suka melakukan kegiatan-kegiatan seksual setelah mengalami pelecehan seksual. Hal ini juga tidak sehat, karena dapat memicu seks pra nikah dan perilaku-perilaku menyimpang lain.


Pelecehan seksual dapat kita hindari dan kita hindarkan (dari adik, saudara, teman perempuan kita) dengan beberapa cara, misalnya :

  1. Tidak memakai pakaian yang mengundang hasrat untuk melecehkan kita atau orang lain, misalnya kita lewat pakai mini skirt tapi lalu yang dilecehkan adalah orang yang lewat setelah kita gara-gara pelakunya jadi berhasrat setelah melihat kita *_*
  2. Menghindari tempat sepi saat sendirian, meski kita sering lewat situ dan aman-aman saja tapi who knows? Waspada lebih baik
  3. Memperhatikan keadaan dan orang-orang di sekitar kita, bukannya dipelototin satu-satu lho, tapi mengamati secara sekilas saja untuk mengenali kondisi sekitar
  4. Mengawasi orang yang bersama kita (misalnya adik, teman), maksudnya kita tidak masa bodoh dengan apa yang dilakukannya, kan tidak lucu kalau mereka mengalami pelecehan saat bersama kita tapi kita tidak tahu
  5. Menanamkan dalam pikiran bahwa wanita itu berharga bila terjaga, sehingga diri kita hanya boleh disentuh oleh yang berhak menyentuh, sehingga masing-masing pribadi akan menjaga dirinya dengan sendirinya

Bagaimanapun juga, pelecehan seksual juga merupakan suatu dosa bagi pelaku. Pelecehan seksual adalah perilaku menyimpang yang merugikan orang lain dan dapat memicu dosa-dosa lain seperti perzinaan dan perkosaan. Tidak ada orang yang suka dilecehkan, apalagi secara seksual. Jaga diri kita, saudara kita, teman-teman kita.


Wahai para pemuda! jika kamu telah sanggup untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu akan menjaga kehormatanmu. Kalau belum mampu, maka tundukkanlah pandanganmu dan berpuasalah. Karena itu adalah benteng bagi kamu . 
(HR Al Hakim)





beberapa yang saya baca saat membuat tulisan ini:
http://nasional.kompas.com/read/2011/11/24/21344444/Perkosaan..Kekerasan.Seksual.Terbanyak.di.Indonesia
http://www.kadnet.org/web/index.php?option=com_content&view=article&id=733:pelaku-pelecehan-seksual-dapat-dihukum&catid=91:advent-dan-hukum&Itemid=94

B.R.I.S.E.

Kenapa blog ini saya namakan B.R.I.S.E. ?
Ada dua arti dari kata tersebut.

Arti pertama adalah B-Rise, atau Be Rise, dalam bahasa Inggris. Arti yang saya maksud yaitu Jadilah Meningkat. Saya sudah pernah punya blog, dan isinya tidak terlalu teratur. Blog baru ini, sesuai dengan arti pertama di atas, saya harapkan lebih meningkat kualitasnya dari blog yang lama.

Arti kedua adalah Brise, dalam bahasa Perancis, artinya adalah Angin Sepoi-Sepoi. Arti ini saya dapat saat iseng memanfaatkan Google Translate - Detect Language. Angin sepoi-sepoi dalam bahasa Inggris adalah breeze, mirip ya dengan brise. Saya ingin blog ini menjadi semacam tempat refreshing bagi saya maupun bagi yang tidak sengaja (ataupun sengaja) membacanya.

Deskripsi "When the rain rises and becomes blue, light breeze will come to you..." itu sebenarnya juga berasal dari dua arti di atas, rise dan brise. Bila diindonesiakan, kalimat itu adalah "Saat hujan naik dan menjadi biru, angin sepoi-sepoi akan datang padamu...". Hujan naik itu agak aneh, karena yang terjadi adalah hujan turun. Rain falls, bukan rain rises. Tapi hujan naik ini berarti penguapan, saat air hujan di bumi naik kembali ke langit, bercampur dengan bias cahaya yang berwarna biru. Penguapan terjadi ketika ada panas matahari. Tempat yang panas, akan memiliki tekanan udara rendah, sehingga angin akan bertiup ke sana dari tempat lain yang tekanan udaranya lebih tinggi.

Hidup terdiri atas kejadian-kejadian yang saling berkaitan. Saya tidak percaya karma, tapi saya percaya pada takdir, pada perputaran nasib. Tidak ada hujan yang selamanya, tak mungkin juga panas untuk selamanya. Come rain, come shine. Between them, you can feel the wind.

Selasa, 25 Februari 2014

RISE

Senja merah terus mendaki langit, dan aku berlari
Hingga nafasku capai dagu dan kuulur tangan tapi tak bisa menangkapnya
Apa kau kecewa? Menganggap bahwa cahaya pudar itu
adalah akhir, dan bodohnya berpikir hari-hari berulang membosankan

Jika kau menyerah karena terlalu berat
Apa kau bebas dari sakit yang menyiksamu?

Jangan takut untuk jatuh dan terlukai berulang kali di jalan tak berujung ini
Saat luka datang dan pergi, waktu akan datang dan mengobatimu dengan memberikan kenangan yang baru

Saat kau tersesat di samudra luas
Kadang, kau jatuh dalam hujan dan angin
Sesekali setiap orang pasti ingin berlari dari hidup yang pengecut

Airmata yang jatuh saat kesulitan
Mereka akan kering menjadi kenangan

Meskipun kau berjalan dan terjatuh di kegelapan yang berduri, bangunlah lagi
Saat kau mendongak, waktu akan datang tanpa kesalahan
Bersinar terang di jalan yang tadinya berkabut tebal

Keajaiban yang hening bangkit, terbit dengan perlahan
Merasuk padamu skali lagi

Meski kau jatuh di jalan tanpa akhir, jangan menangis, bangunlah
Saat kau mendongak, waktu ‘kan datang tanpa kesalahan
Bersinar terang di jalan yang tadinya berkabut tebal

Dia ‘kan bersinar

Terjemahan dari English Translation lagu TVXQ berjudul RISE...