Selasa, 01 April 2014

Jalan Kembali

puisi dari buku lama, 2 September 2007 :

Jalan Kembali

Penat terlanjur lelah

Tapak kaki tak lagi tegak
Mataku mengabut kelabu
Bersama mulut yang telah bisu

Bimbang aku meraba

Dengan jari yang mulai kaku
Dingin menyergap tubuhku
Menggigil, tanpa api atau kaca

Tuhanku,

Lorong ini begitu jauh
Bahkan bintang tak tersentuh
Malah jutaan kilas masa lalu
Membayangi tatih-tatihku

Aku tidak ingin berkeluh

Biar waktu menempa
Biar Engkau berikan cahaya
Aku yakin cinta-Mu

Jadi kucoba teguh

Berjalan pelan
Mencoba menahan airmata

Jalan untuk kembali...

Terlalu dini aku berhenti


Kenapa Yang Lain?

puisi dari buku lama, tanpa tanggal :

Kenapa Yang Lain?

Kenapa rindukan senyum yang lain
Lengkung cakrawala yang merekah
Di pelukan langit pagi
Begitu indah Dia ciptakan

Kenapa bayangkan wajah yang lain
Hijau gunung dan langit membiru
Segarkan jiwa yang gersang
Begitu cantik Dia lukiskan

Kenapa mengeluh pada yang lain
Menangislah di atas sajadah
Rahasia tetap terjaga
Ketenangan meresapi hati

Kenapa harapkan yang lain
Hanya Dia yang mengerti
Hanya Dia yang tak meninggalkan
Hanya Dia yang bisa memberikan ampunan

Kenapa memikirkan yang lain
Sementara Dia memberimu segalanya
Kenapa mencintai yang lain
Padahal kita tercipta
Untuk pasrah dan menghamba pada-Nya